Menelisik Kebudayaan : Kesenian Warok Dari Jawa Timur Yang Dipilih Sebagai Pentas Seni Oleh Pemuda Dusun Tanduran Desa Caturanom Kabupaten Temanggung
Malik Ngaziz Mahasiswa Fakultas Sekolah Vokasi, Program Studi Bahasa Asing Terapan Konsentrasi Bahasa Jepang, Universitas Diponegoro Semarang - Indonesia Email korespondensi: malikngaziz@gmail.com
Abstrak: Artikel ini bertujuan untuk membahas mengenai kesenian warok yang dilestarikan oleh komunitas kesenian dusun tanduran, sehingga dapat mengetahui sejarah warok dari jawa timur. Mengetahui dan melestarikan kesenian sebagai identitas bangsa. Metode yang digunakan adalah observasi dan wawancara langsung ada pula studi pustaka untuk membahas lebih dalam melalui perspektif yang lebih luas.
Abstract: This article aims to discuss warok art which is preserved by the Tanduran hamlet arts community, so that we can find out the history of warok from East Java. Recognize and preserve art as a national identity. The methods used are direct observation and interviews, there is also literature study to discuss more deeply from a broader perspective.
Keyword: Kesenian warok, Dusun Tanduran, Kebudayaan
PENDAHULUAN
Mulai lunturnya kebudayaan merupakan salah satu ancaman bagi sebuah wilayah, karena dengan kebudayaanlah identitas sebuah wilayah menjadi lebih dikenal oleh masyarakat di luar wilayah. Kebudayaan sendiri mewarnai berbagai ranah kehidupan mulai dari interaksi sosial, tradisi, hingga identitas kelompok masyarakat.
Dalam kasus ini, kebudayaan merupakan identitas wilayah dimana budaya terlebih lagi kesenian memerlukan penjelasan yang jelas dan praktis. Hatta (1948) dalam pidatonya mengatakan bahwa kebudayaan merupakan ciptaan hidup dari suatu bangsa. Selain itu Soedarsono (1933 - 2019) mengungkapkan bahwa betapa pentingnya budaya untuk membangun sebuah identitas bangsa.
Tepatnya di Dusun Tanduran, sebuah dusun kecil di Desa Caturanom, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung setiap tahun mempunyai acara berupa pentas seni yang menarik. Untuk pentas seni pada tahun 2024. Dusun Tanduran memilih kesenian warok untuk ditampilkan.
Artikel ini bertujuan untuk membahas mengenai kesenian warok. Sehingga dapat mengetahui sejarah warok dari jawa timur. Mengetahui dan melestarikan kesenian sebagai identitas bangsa.
METODE
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan wawancara narasumber, selain itu dilakukan pula studi pustaka dalam rangkaa melengkapi informasi yang diperlukan untuk penelitian. Adapun narasumber wawancara adalah:
1. Bapak danik, selaku ketua komunitas kesenian dusun tanduran, kabupaten temanggung.
2. Bapak ibnu, selaku anggota komunitas kesenian dusun tanduran, kabupaten temanggung.
Metode penelitian berupa wawancara dipilih dalam rangka memperoleh informasi langsung dari orang - orang yang memiliki expertise di bidang yang diperlukan, serta untuk memperoleh informasi dari tangan pertama secara langsung sehingga informasi yang diperoleh akurat serta dapat dipercaya, studi pustaka dilakukan dengan tujuan melengkapi informasi yang dilakukan dengan mengumpulkan berbagai jurnal, artikel maupun bacaan yang relevan dengan topik yang dibahas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Asal mula kesenian warok di dusun tanduran
kesenian warok yang dilestarikan sebagai pentas seni oleh komunitas kesenian dusun tanduran(Turonggo Mudo Siswo), kabupaten temanggung awalnya merupakan ajaran dari seseorang yang mempelajari kesenian warok dengan berpengalaman yang juga tinggal di dusun tanduran. Mulai dari sejak tahun 2017 kesenian warok di dusun tanduran diajarkan dan dipelajari oleh komunitas kesenian tersebut.
Kesenian warok merupakan sebuah kesenian seperti tarian yang dilakukan oleh beberapa orang dengan diiringi oleh musik jawa yaitu syairan, syairan ini dinyanyikan oleh seorang vokalis komunitas tersebut, ada beberapa alat musik yang digunakan yaitu gong, kendang, gendhing dan keyboard.
2. Sejarah kesenian warok
Mengutip dari artikel, warok merupakan tokoh masyarakat dan tokoh seni di Ponorogo yang memiliki sifat kesatria, berbudi pekerti luhur, dan memiliki wibawa tinggi di kalangan masyarakat.
eksistensi Warok digambarkan dalam kesenian reog ponorogo nampak dalam keberaniannya melawan ketidakadilan raja Brawijaya V yang dianggap oleh para punggawa dan rakyat telah lalai menjalankan tugasnya sebagai raja diakibatkan pengaruh permaisuri.
Sosok Warok bukan hanya dilihat dari bentuk tubuh tinggi, tegap besar dan berkumis tapi lebih dalam dari itu adalah kepribadian Warok yang adil, jujur, berwibawa dan cinta negara.Integritas dan loyalitas yang tidak diragukan lagi bagi seorang Warok adalah cinta kepada dirinya, keluarga dan masyarakat secara bersama - sama dalam usahanya menjaga kesatuan.
REFERENSI
Kencanasari, L. S. (2009, Agustus). WAROK DALAM SEJARAHKESENIAN REOG
PONOROGO (Perspektif Eksistensialisme). JURNAL FILSAFAT, 19(2), 196-197. Retrieved juli rabu, 2024, from https://journal.ugm.ac.id/wisdom/article/view/3446/9410
Tim Ponorogo News. (2023, June 2). Asal Usul Warok Ponorogo, Sosok Panutan dalam
Kehidupan Masyarakat di Kota Reyog - Ponorogo News. Ponorogo News. Retrieved July 24, 2024, from https://ponorogo.pikiran-rakyat.com/seputar-ponorogo/pr-3136733696/asal-usul-war o k-ponorogo-sosok-panutan-dalam-kehidupan-masyarakat-di-kota-reyog?page=all